Trenteknologi.com – Di era digital ini berbagai informasi ataupun berita sangat banyak tersebar di dunia maya. Namun karena minimnya budaya literasi, membuat masyarakat Indonesia sulit untuk membedakan mana berita asli ataupun palsu, sehingga sangat mudah sekali terpapar informasi palsu. Menurut GeoPoll dan Universitas Notre Dame yang telah melakukan penelitian di Indonesia mengenai penyebaran informasi yang salah, bahwa sekitar 70% pengguna media sosial tanpa sengaja menyebarkan berita tanpa membaca artikelnya terlebih dahulu. Dan hanya 3 hingga 4 persen yang mengatakan bahwa mereka sengaja membagikan berita yang mereka tahu palsu.
Maka dari itu, Turnitin menghadirkan teknologi untuk menemukan, mengolah, serta membuat informasi secara daring untuk mengajak masyarakat khususnya untuk para orang tua, anak dan juga pihak Institusi Pendidikan untuk sadar literasi digital dan bahayanya berita hoax. Teknologi dari Turnitin tersebut juga merupakan jawaban atas tantangan di era ini karena akan membantu masyarakat untuk memahami teknologi sehingga mereka dapat menggunakannya dengan aman dan efektif. Terutama di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti saat ini, yang akan membuat guru dan siswa dapat dengan mudah untuk mendapatkan, mendeteksi hingga mengolah sumber informasi yang benar untuk keperluan pembelajaran.
“Sangat penting bagi siswa untuk mempelajari hal ini sejak dini, terutama karena semakin berkembangnya pembelajaran berbasis daring. Namun, ketika informasi tersedia secara gratis, ada tantangan yang lebih besar untuk segera diatasi yaitu penyebaran informasi yang salah. Selain itu pendidik benar-benar memiliki peran penting dalam memastikan bahwa generasi mendatang, sebagai bagian dari warga negara dunia, dilengkapi dengan kemampuan memilah antara yang palsu dan asli terkait informasi dan pemberitaan” ungkap Yovita Marlina, Senior Manager Customer Growth kawasan Asia Tenggara dari Turnitin.
Sejak 2013 teknologi dari Turnitin ini telah digunakan lebih dari 300 Institusi Pendidikan di Indonesia, dan untuk mendukung guru dalam mengedukasi siswa akan berita palsu, Turnitin telah merilis paket Source Credibility online yang berisi rencana pelajaran, video, kegiatan, dan panduan penilaian yang mendorong siswa untuk menemukan sumber yang lebih kredibel. Selain itu, alat seperti NewsGuard dapat membantu siswa memeriksa informasi dengan pandangan yang lebih kritis serta mengidentifikasi sumber terlegitimasi.
Menurut Turnitin, sangat penting untuk membiasakan masyarakat berpikir kritis agar dapat menentukan sumber informasi yang kredibel dan juga membuat penilaian tentang informasi yang disajikan kepada mereka. Dan di dalam Institusi Pendidikan, pendidik harus memberdayakan siswa untuk memahami konsekuensi yang sesungguhnya dari penyebaran berita palsu, terutama di tengah pandemi. Dimulai dengan mengajarkan siswa betapa pentingnya memverifikasi sumber informasi yang dikutip dalam tugas sekolah mereka.
“Pendidik benar-benar memiliki peran penting dalam memastikan bahwa generasi mendatang, sebagai bagian dari warga negara dunia, dilengkapi dengan kemampuan memilah antara yang palsu dan asli terkait informasi dan pemberitaan,” tutup Yovita Marlina.