Trenteknologi.com – AI generatif menjadi kekuatan pengubah game dalam industri bernilai triliunan dolar, dan NVIDIA, sebagai pelopor di bidang robotika cerdas, memanfaatkan momentum ini.
Dalam pidato khusus menjelang CES, Wakil Presiden Robotika dan Komputasi Edge NVIDIA, Deepu Talla, menjelaskan bagaimana NVIDIA dan mitra-mitranya menggabungkan kekuatan AI generatif dan robotika.
Hal ini menjadi langkah yang sangat relevan, terutama dengan banyak mitra seperti Boston Dynamics, Collaborative Robotics, Covariant, Sanctuary AI, Unitree Robotics, dan lainnya, yang menggunakan model bahasa besar yang dipercepat GPU untuk meningkatkan kecerdasan dan kemampuan adaptasi pada berbagai jenis mesin.
Talla menyatakan, “Robot otonom yang ditenagai oleh kecerdasan buatan semakin banyak digunakan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan mengatasi kekurangan tenaga kerja.”
NVIDIA: Pusat Revolusi AI Generatif
NVIDIA telah menjadi pusat revolusi AI generatif sejak lama. Sepuluh tahun yang lalu, pendiri dan CEO NVIDIA, Jensen Huang, menyerahkan superkomputer pertama, NVIDIA DGX AI, kepada OpenAI. Saat ini, dengan adanya ChatGPT OpenAI, AI generatif telah tumbuh menjadi salah satu teknologi tercepat di era kita.
Dampak AI generatif tidak hanya terbatas pada pembuatan teks dan gambar, tetapi juga mencakup rumah, kantor, pertanian, pabrik, rumah sakit, dan laboratorium, prediksi Talla.
Kunci Sukses: Bahasa di Pusat Pikiran
Dalam perkembangannya, AI generatif akan membawa dampak besar pada robotika, terutama dengan penggunaan Large Language Model (LLM), mirip dengan pusat bahasa di otak manusia. Hal ini akan membuat robot dapat memahami dan merespons instruksi manusia dengan lebih alami.
Robot akan memiliki kemampuan untuk terus belajar dari manusia, sesama robot, dan lingkungan sekitarnya, menciptakan interaksi yang semakin terhubung.
Implementasi AI Generatif pada Robot
Perusahaan seperti Agility Robotics dan lainnya telah mengintegrasikan AI generatif ke dalam robot mereka untuk membantu memahami perintah teks atau suara. Bahkan, robot penyedot debu dari Dreame Technology sedang dilatih melalui simulasi ruang hidup yang dibuat oleh model AI generatif. Selain itu, Electric Sheep tengah mengembangkan model dunia untuk pemotongan rumput otonom.
Teknologi NVIDIA sebagai Penggerak Utama
Teknologi NVIDIA, seperti platform NVIDIA Isaac dan Jetson, yang memfasilitasi pengembangan dan penerapan robot bertenaga AI, telah menjadi andalan bagi lebih dari 1,2 juta pengembang serta 10.000 pelanggan dan mitra.
Banyak di antara mereka yang hadir di CES minggu ini, termasuk Analog Devices, Aurora Labs, Canonical, Dreame Innovation Technology, DriveU, e-con Systems, Ecotron, Enchanted Tools, GlüxKind, Hesai Technology, Leopard Imaging, Segway-Ninebot (Willand (Beijing) Technology Co., Ltd.), Nodar, Orbbec, QT Group, Robosense, Spartan Radar, TDK Corporation, Telit, Unitree Robotics, Voyant Photonics, dan ZVISION Technologies Co., Ltd.
Dua Otak Komputer untuk Masa Depan Robotika
Dalam ceramahnya di CES, Talla memperlihatkan model komputer ganda yang penting untuk menerapkan AI dalam robotika. Komputer pertama, disebut sebagai “pabrik AI,” menjadi pusat penciptaan dan peningkatan model AI secara berkelanjutan. Pabrik AI menggunakan infrastruktur komputasi pusat data NVIDIA, bersama dengan platform AI dan NVIDIA Omniverse untuk simulasi dan pelatihan model AI.
Komputer kedua mewakili lingkungan runtime robot dan dapat ditempatkan di cloud, pusat data, server lokal, atau mesin otonom dengan sensor dan kamera.
AI Generatif untuk Pembuatan Aset dan Gambar
Talla juga menyoroti peran LLM dalam mengatasi hambatan teknis, memungkinkan pengguna biasa menciptakan aset 3D realistis dari perintah teks sederhana melalui alat AI generatif seperti NVIDIA Picasso. Pengguna dapat menambahkan aset ini ke adegan digital untuk pelatihan robot yang dinamis dan komprehensif.
Kemampuan ini diperluas untuk menciptakan skenario yang beragam dan akurat di Omniverse, meningkatkan pengujian dan pelatihan robot untuk memastikan kesiapan implementasi di dunia nyata.
AI Generatif dan Transformasi Penerapan Robotika
Penggunaan AI generatif dalam memahami instruksi manusia melalui bahasa alami membuka jalan bagi robot yang lebih intuitif. Dengan kemajuan dalam LLM dan model bahasa visi, hambatan tradisional untuk mengonfigurasi ulang robot untuk tugas yang berbeda dapat diatasi. Interaksi yang lebih intuitif melalui bahasa alami menjadi lebih mungkin, memungkinkan adaptasi dan respons yang lebih cepat terhadap perubahan lingkungan.
Mesin-mesin yang dapat beradaptasi dan responsif ini, dipandu oleh AI generatif, akan membentuk pemandangan yang semakin meluas di seluruh dunia.